Selasa, 28 Februari 2012

Just for U


Untuk kamu…

            Suatu masalah, suatu kehilangan yang teramat, mungkin akan sangat melukaimu. Namun ingat, luka itu tak akan membunuhmu. Hanya goresan kecil mungkin saja, yang kamu biarkan sendiri bertambah besar. Yang sengaja kau pertahankan untuk membunuh masa depanmu. Kamu sendirilah yang membunuhmu dengan tetap memelihara luka itu, ketika sebenernya, kamu punya kesempatan melepaskannya dari pundakmu.
            Semua orang, kamu, mungkin dia, mereka, juga aku, pernah merasakan hal yang sama. Pernah disana, dan pernah mengeluhkan hal yang setidaknya hampir persis. Kamu akan mengerti, bahwa sebenarnya sakit itu hanya sementara tinggal, untuk membuktikan seberapa kuatnya kamu. Untuk membuktikan kamu tak pernah lemah. Hanya sedikit goyah dan lelah berjalan.
            Jika sakit itu masih ada, jika luka itu masih menggenangi sudut terdalam hatimu, jika badai itu masih betah mengisi hari harimu, yakinlah suatu saat pahit itu akan pergi. Asal kamu mau merelakannya pergi. Suatu hari nanti, kamu pasti mampu berjalan lagi, berlari lagi, dan tersenyum untukmu sendiri. Mungkin akan dibantu oleh seseorang yang mengajakmu berdiri, dan berjalan lagi sampai ke sebuah titik yang membuatmu lepas dari belenggu itu.
            Dia, Yang bersusah payah meyakinkanmu bahwa tidaklah banyak kebahagiaanmu di masa lalu. Tak banyak yang bisa kau dapati dari sakit dan retak retak hatimu itu. Yang perlu kamu lakukan adalah mengobatinya. Mungkin dia akan menggandeng tanganmu atau memapahmu keluar kalo perlu, asal kamu mau mencoba berjalan. Pelan. Selangkah demi selangkah. Semua akan terasa lebih ringan.
            Kamu mungkin sempat terperosok jatuh ke lubang yang curam. Tapi dia akan selalu membantumu berdiri. Kamu pun mungkin akan terhisap lagi oleh magnet masa lalumu itu. Tapi sosok itu akan tersenyum dan berusaha menarikmu keluar menjauhi lubang itu. “Kalo kamu tak suka aku menjauhkanmu dari masa lalu, kamu boleh kembali menatap masa lalumu, silakan..” ketika dia mengatakan hal itu. Ketahuilah dia berharap kamu tak akan memilih jalan itu. Karena itu berarti semua usahanya demi membantumu menyembuhkan luka itu akan sia-sia. Dia mempercayaimu lebih dari percaya terhadap dirinya sendiri. Dia percaya kamu bisa mengatasinya, lalu, kenapa kamu enggan percayai dirimu?
            Pada saat itulah kamu terhenyak, Iya. Ternyata selama ini kamu terlalu meratapi. Membuang waktumu hanya untuk terus mengahayati setiap detik yang harusnya bisa kau perbaiki bersama masa lalu. Meresapi dan percaya seharusnya hal seperti itu tak boleh terjadi. padahal, sudah jelas kepedihan itu, rasa sakit itu, kehilangan itu, semuanya telah mengghinggapi sekujur bagian hidupmu. Hingga kamu lupa, seberapa keindahan pemandangan diluar sana. Pasti tak akan pernah terlihat jelas karena jendela kacamu terlalu berembun. Kamu menatapnya dengan mata yang kau butakan dengan sengaja.
            Jendela itu harus kamu bersihkan. Jika kamu ingin melihat semua kebahagiaan dimasa datang. Meskipun nggak akan mudah menggapainya. Mencapai titik nyaman itu terlalu sulit buatmu. Karena kadang-kadang, lukanya tak bisa hilang. Senyum bahagia yang kamu tunjukkan sebelum rasa sakit itu datang, hingga saat kamu mencoba membuangnya saat ini, akan sangat berbeda.. senyum itu tak akan pernah sama. Bekasnya juga tak mungkin akan cepat hilang. Butuh bertahun-tahun, mungkin. Agar rasa sakitnya benar-benar melenyap. Tak apa. Yang penting tak terasa sakit lagi, kan?
            Kemudian nanti, kamu akan bisa bermimpi lagi. Mungkin, jatuh cinta lagi. Menikmati rasa hangat yang serupa seperti sebelum kamu kehilangan. Punya rasa yang meluap-luap  dan membuatmu susah terlelap? Dan ketika kamu merasakannya, kamu harus mengejarnya. Sekuat kamu bisa. Pantaskan dirimu untuk mimpi dan meraih cinta yang ini, agar kamu tak gagal dan kehilangan lagi suatu saat nanti. Percayalah luka itu kamu putuskan sendiri.
            Jangan sekedar menjadi diri sendiri, dan menunggunya menerimamu apa adanya.  Jadilah yang terbaik dari dirimu sendiri. Sekadar menjadi diri sendiri tak akan cukup , justru akan membuatmu terus mencari alasan bahwa kamu sudah berusaha maksimal, dan bahwa inilah apa adanya kamu.  Tidak! Tidak! Kamu harus yakin bisa melakukan hal yang lebih dari itu dan kamu tahu benar kamu bisa kalo mau berusaha. Kalaupun nanti kamu lelah, istirahatlah sebentar. Dan berjalanlah lagi. Lebih cepat, bahkan kalo perlu berlari. Sekencang kamu bisa. Kejarlah apa yang ada di depan matamu.
Kejarlah apa yang kamu inginkan selagi masih menjadi milikmu. Jangan lagi kesempatan itu hilang dan menciptakan rasa sakit yang lebih luar biasa. Yakinlah, lelahmu tak akan menjadi rugi. Jatuh dan tetatih waktu itu, bukan masalah lagi, kan? kamu kuat. Dan kamu bisa menghadapinya tanpa menoleh lagi ke belakang. Mungkin memang melukaimu, namun sama sekali tak membunuhmu jika kamu mau membunuh sakit itu lebih dulu. Percayalah, sesuatu yang baik yang akan menuntunmu keluar dari resah itu. Percayalah, memelihara masa lalu dan meratapinya setiap waktu bukan jalan keluar yang baik untuk kamu tempuh. Cara itu akan membuatmu merasakan hal yang sama suatu ketika.

Dari aku..

0 komentar:

Posting Komentar