Jumat, 18 Maret 2011

nukilan kayak dekil sama tengil part 15.. hehe


Aku ingin diam, dari hamparan penat yang membuyar dan memberatkan kepala. Aku ingin diam, ketika aku memunguti serpih demi serpih kerinduan. Aku ingin diam, untuk mencari jejak mimpi yang terpenggal tadi malam. Aku ingin diam, saat aku menunggu setumpuk harapanku tentang kabarmu hari ini. Aku ingin diam, ketika perasaanku tak mampu untuk di terjemahkan oleh siapapun. Aku ingin diam.. *tapi aku terlalu cerewet untuk menjadi pendiam.. hehehe. Hihii, puisiku tadi rusak deh jadinyaa. Uo-o-o-o

Aku ingin menjadi sosok yang anggun, yang akan ngomong, hanya jika waktu mengizinkan aku ngomong. Hanya akan menjawab, jika itu memang suatu keharusan bagiku untuk menjawab. Tapi rupanya, aku nggak terbiasa dengan hal tersebut. Aku terlalu takut tenggelam dalam suasana sepi yang menyakitkan. Contohnya sekarang; dari tadi pagi, Wisnu belum juga sms aku.. dan aku hampir mengirimkan sms tiap 15 menit sekali ke nomornya. Hahaha.. Maaf sayang, Hehe.. aku membanjiri inbox handphone kamu yaa?

0 komentar:

Posting Komentar